Jumat, 30 Mei 2014

Tugas Inovasi Pendidikan



TUGAS INOVASI PENDIDIKAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2005
TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN






DISUSUN OLEH :

1.      WIWIK HARI P.                                 ( A510120220 )
2.      ANGGI .R                                            ( A510120233 )
3.      SARILIA FAJARWATI                     ( A510120234 )
4.      MONICA YAYANG                          ( A510120240 )


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

BAB IV
STANDAR PROSES

Pasal 19
(1)  Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
(2)  Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
(3) Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.


Pasal 24

Standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.



BAB VII
STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Pasal 42
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.



IMPLEMENTASI DI LAPANGAN

Dalam implementasi di lapangan banyak di temukan berbagai permasalahan yang bertentangan dengan isi PP no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, diantaranya:
1.        Bab IV pasal 19 ayat 1,2, dan 3 tentang standar proses, disebutkan bahwa “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik ”. Namun pada kenyataanya masih banyak di temukan proses pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga peserta didik belum bisa berpartisipasi secara aktif. Kreatifitas peserta didik tidak tercipta karena pembelajaran bersifat monoton dan membosankan. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru harus dapat menjadi teladan peserta didik, oleh sebab itu guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang mampu menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik.
Kelebihan :
a.       Pasal ini telah mencakup seluruh standar proses pendidikan.
b.      Memiliki tujuan yang jelas dan terarah.
c.       Isinya sudah baik dalam membangun pembelajaran yang bermutu, efektif dan efisien.
Kekurangan :
a.       Implementasi di lapangan masih belum sesuai.
b.      Masih di temukan berbagai kekurangan dalam pelaksanaan isi-isi dari pasal ini karena terkendala oleh kompetensi guru yang masih kurang.


2.        Bab IV pasal 24, di sebutkan bahwa “Standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.” Dalam implementasi di lapangan standar proses pembelajaran juga memiliki beberapa kelebihan dan kekuran:

Kelebihan :
a.       Pasal ini telah mencakup standar perencanaan proses pembelajaran.
b.      Pasal ini telah mencakup standar pelaksanaan proses pembelajaran.
c.       Pasal ini telah mencakup standar penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran.
Kekurangan :
a.       Saat muncul kurikulum baru, pengembangan tenaga kependidikan dilapangan biasanya terlambat. Setiap pembaharuan kurikulum menuntut adanya penyesuaian diri dari tenaga kependidikan, tetapi pembekalan agar tenaga kependidikan mampu melaksanakan kurikulum baru kurang matang dan terlambat sehingga proses pembelajaran tetap menggunakan kurikulum yang lama.
b.      Belum terprogramnya pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan baik. Khususnya penempatan guru bidang studi sering mengalami kepincangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Sekolah menerima guru baru dalam bidang studi yang sudah cukup atau bahkan sudah kelebihan, sedang guru bidang studi yang dibutuhkan tidak diberikan karena guru bidang studi harus merangkap mengajarkan bidang studi diluar kewenangannya. Meskipun persediaan tenaga yang direncanakan secara makro telah mencukupi kebutuhan, namun masih mengalami masalah penempatan karena karena terbatasnya jumlah guru yang memiliki kompetensi dan sulitnya menjaring tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya.
c.       Penilaian hasil belajar peserta didik masih sebatas nilai akhir saja, seharusnya guru juga menilai proses pembelajaran yang dilakukan siswa sehari-hari.
d.      Perencanaan program sekolah belum menyeluruh dalam memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.


3.        Bab VII pasal 42 tentang Standar Sarana dan Prasarana, disebutkan bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
Namun pada implementasi di lapangan banyak di temukan saranan dan prasarana sekolah yang masih kurang layak dan kurang komplit, banyak ditemukan kerusakan-kerusakan terutama di daerah-daerah terpencil.
Kelebihan :
a.       Pasal ini sudah memenuhi standar sarana dan prasaranan dalam mendukung proses pendidikan.
Kekurangan :
a.       Implementasi di lapangan masih kurang merata.
b.      Kurangnya perhatian pemerintah terhadap sarana dan prasarana sekolah terutama di daerah terpencil.



Rabu, 14 Mei 2014

Makalah Kajian Kurikulum PKn



MAKALAH KAJIAN KURIKULUM PKN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
Dosen Pengampu: Ibu Risminawati, Dra., M.Pd.





Disusun Oleh:
                                    Nama  :           Monica Yayang
                                    NIM    :           A510120240
                                    Kelas   :           VI E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
      Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.
      Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan antara lain:
1.      Apa pengertian kurikulum?
2.      Apa itu kurikulum 2013 dan bagaimana karakteristiknya?
3.      Bagaimana implementasi kurikulum 2013 di SD?
4.      Bagaimana tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 di SD?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian kurikulum.
2.      Mengetahui kurikulum 2013 dan bagaimana karakteristiknya.
3.      Mengetahui implementasi kurikulum 2013 di SD.
4.      Mengetahui tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 di SD.

D.    Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1.      Bagi Peserta Didik
Dapat menambah informasi mengenai kurikulum 2013 di SD.
2.      Bagi Masyarakat Umum
Dapat menambah wawasan mengenai implementasi kurikulum 2013 di SD.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kurikulum
      Kurikulum adalah landasan atau pedoman bagi seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik atau pembimbing bagi peserta didik yang didiknya untuk menuju arah tujuan yang diinginkan sehingga terbentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik.
      Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan  yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Selain itu kurikulum juga diartikan sebagai suatu rencana yang sengaja dirancang untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Sedangkan secara etimologi pengertian kurikulum dapat kita lihat  pada pendapat para ahli berikut:
a)      Crow and Crow
Kurikulum adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.
b)      Saylor Alexander
Kurikulum bukan hanya memuat sejumlah mata pelajaran, akan tetapi termasuk juga didalamnya segala usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
c)      Hasan Langgulung
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, social, budaya, olahraga, dan kesenian baik yang dilaksanakan dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
      Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B.     Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya
      Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang menekankan pada penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Berbeda dengan kurikulum terdahulu yang kompetensinya berdasarkan mata pelajaran, di kurikulum 2013 pola pikir tersebut diubah. Output ditentukan terlebih dahulu, baru kemudian ditentukan apa saja kompetensi isi dan proses yang dibutuhkan. Karena dari berbagai sumber tentang metodologi, selalu dikatakan bahwa output tidak pernah sejajar dengan proses.
      Selain itu, untuk memaksimalkan potensi guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa, di kurikulum 2013 guru tidak lagi dibebani untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau silabus. Tugas tersebut diambil alih oleh pemerintah. Pengambilalihan tugas tersebut bukan untuk memotong kreativitas guru, karena silabus yang dirancang pemerintah merupakan satuan minimal yang masih bisa dikembangkan oleh masing-masing guru.
      Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik, antara lain:
a)      Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
b)      Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
c)      Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
d)     Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e)      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
f)       Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g)      Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h)      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

C.    Implementasi Kurikulum 2013 di SD
      Dalam implementasi pembelajaran di sekolah dasar kurikulum 2013 mempunyai implikasi antara lain :
a)      Implikasi bagi guru
Kurikulum 2013 memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
b)      Implikasi bagi siswa
1.      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
2.      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
c)      Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
1.      Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
2.      Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
3.      Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
4.      Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
d)     Implikasi terhadap pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
1.      Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang dilaksanakan.
2.      Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
3.      Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet.
4.      Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.      Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
e)      Implikasi terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terintegrasi, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

D.    Tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 di SD
Tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 di SD antara lain:
1)      Tahap Perencanaan
a.       Pemetaan Kompetensi Inti
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a)      Penjabaran Kompetensi Inti  dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator.
b)      Menentukan tema.
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni: Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
c)      Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator.
Lakukan  identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
b.      Menetapkan Jaringan Tema.
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat  kaitan antara tema,  kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
c.       Penyusunan Silabus.
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.
d.      Penyusunan Rencana Pembelajaran.
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
a)      Identitas mata pelajaran.
b)      Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan
c)      Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
d)     Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
e)      Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
f)       Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian).
2)      Tahap Pelaksanaaan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit).
a.       Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
b.      Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai  strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c.       Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang menekankan pada penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Berbeda dengan kurikulum terdahulu yang kompetensinya berdasarkan mata pelajaran, di kurikulum 2013 pola pikir tersebut diubah. Output ditentukan terlebih dahulu, baru kemudian ditentukan apa saja kompetensi isi dan proses yang dibutuhkan.
      Dalam implementasi pembelajaran di sekolah dasar kurikulum 2013 mempunyai implikasi antara lain implikasi bagi guru, implikasi bagi siswa, implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media, implikasi terhadap pengaturan ruangan dan implikasi terhadap pemilihan metode. Sedangkan tahap-tahap implementasi kurikulum 2013 di SD meliputi tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.





Daftar Pustaka

Indriyanto, Bambang. 2013. Kurikulum 2013.  (online) (http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/artikel-kurikulum-bambang-indriyanto diakses pada tanggal 07 Mei 2014)

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudrajad, Akhmad.2013. Implementasi Kurikulum 2013. (online) (http://sud.akhmad.blogspot.com/2013/06/Implementasi-Kurikulum-2013-tentang-PENDIDIKAN/ diakses pada tanggal 07 Mei 2014)